Biaya branding produk biasanya dihitung dari omzet penjualan per tahun yaitu sebesar lima persen. Jadi jika kamu mempunyai omzet 400juta per tahun, maka biaya branding per tahun adalah 20 persen. Berikut ini adalah biaya-biaya yang mungkin muncul dalam proses branding.
1. Anggaran pengerjaan brand
Pertama kali mengerjakan proses branding, kamu pasti perlu desain logo, tagline, dan filosofinya, mengapa kamu memilih logo tersebut. Kamu bisa melakukan survei di internet untuk jasa agency yang melakukan branding terhadap suatu produk. Anda juga bisa melihatnya disini
2. Biaya branding untuk mempromosikan brand
Ketika logo, tagline produk atau perusahaan sudah jadi, kamu harus memikirkan bagaimana agar brand mu dikenal masyarakat. Jika kamu memilih jalan beriklan baik melalui media cetak maupun digital seperti Facebook dan Instagram, kamu pasti mengeluarkan biaya untuk iklan. Jalan lain, kamu bisa mempromosikan brand melalui kegiatan pameran dan menjadi sponsor event yang terkait dengan produkmu.
3. Biaya branding untuk mempertahankan nilai produk
Biaya ini tentu diperlukan dengan tujuan supaya customer loyal terhadap brand mu yang sudah memiliki impresi baik. Contoh nyata dari kegiatan ini adalah melakukan kegiatan “customer service” dan melakukan kontak kepada para pelanggan terlebih jika ada komplain. Customer service juga bisa dilakukan dengan cara memberikan email selamat ulang tahun kepada pelanggan. Cara-cara seperti ini diperlukan agar konsumen tidak beralih ke merk lain.